25 March 2008

Siti Nabawiyah dari Jember Disekap Majikan di Arab Saudi


Anak Lapor ke Disnakertrans Jember

Jember, 12 Maret 2008 -- Siti Nabawiyah, 50 tahun, sudah lima tahun bekerja di Arab Saudi sebagai pekerja rumah tangga, tapi sampai sekarang tak ada kabar beritanya sama sekali. Anaknya, bernama Siti Mulazima, 27, gadis dari keluarga asal dusun Rejosari, desa Gumelar, kecamatan Balung, kabupaten Jember, hari ini (12/03) mendatangi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Jember didampingi oleh Dewan Pimpinan Cabang Jember Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) untuk mengadukan kasus yang menimpa ibunya itu.

Di Kantor Disnakertrans Siti Mulazima tidak bisa bertemu dengan Kepala Dinas, karena sedang tidak ada di tempat, sehingga ia bersama pegiat SBMI hanya ditemui oleh ketua seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Indonesia, Moh. Hasyim.
Menurut Hasyim Disnakertrans akan segera mengirim surat kepada BP2TKI Jawa Timur, BNP2TKI, serta KBRI di Arab Saudi sebagai upaya untuk menyelesaikan kasus yang dialami Siti Nabawiyah.

Menurut Siti Mulazima ibunya direkrut oleh seseorang bernama Maon Ismanto yang beralamat di kecamatan Sabrang, kabupaten Jember, pada tahun 2003. Oleh Maon Ismanto ia dikirim ke PT Andromeda Graha yang beralamat di Malang.

Selama 5 tahun itu ibunya hanya sekali mengirim surat kepada keluarga waktu sebulan setelah bekerja dan setelah itu tidak pernah memberikan kabar. Tiga pucuk surat yang dikirim Siti Mulazima tidak pernah dibalas.

Siti berusaha untuk menghubungi ibunya melalui telepon tetapi ketika mendengar bahwa yang telepon adalah dari Indonesia telepon langsung ditutup.

Pada tahun 2005 mendadak ada telepon dari ibunya, dari telepon tersebut ibunya mengabarkan bahwa ia tidak bisa keluar dari rumah majikan, tidak boleh telepon maupun kirim surat ke Indonesia. Sekarang ia bisa telepon karena dibantu oleh seseorang dengan alasan ada panggilan dari agen di Arab Saudi. Saat bisa keluar dari keluarga majikan itulah ia menelpon ke Indonesia dari kantor Agen. Setelah itu kembali ibunya tidak ada kabar beritanya.

Siti Mulazima tidak pernah lelah untuk mencari tahu kabar keberadaan ibunya tersebut. Ia pun kerap kali mendatangi dan menghubungi Maon Ismanto yang merekrut ibunya, tetapi hasilnya selalu nihil. Maon selalu mengatakan bahwa masih tidak ada kabar dari Arab Saudi. Ia terus disuruh menunggu dan bersabar sembari menyuruh Siti Mulazima untuk minta tolong kepada “orang pintar”.

“Saya sudah beberapa kali menghubungi Maon, tetapi tidak pernah ada jawaban yang jelas,” kata Siti Mulazima.

Menurut Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Jawa Timur Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Moch. Cholily, Siti Nabawiyah bisa dipastikan mengalami penyekapan yang dilakukan oleh majikannya. Hal ini berdasarkan keterangan keluarganya bahwa Siti Nabawiyah tidak diperbolehkan untuk keluar rumah, mengirim surat, dan menelpon.

“Ini adalah kasus penyekapan yang dilakukan oleh majikan. Untuk itu Disnakertrans harus segera mendesak KBRI di Arab Saudi untuk menjemput paksa Siti Nabawiyah,” tambah Moch. Cholily. (Uhiex)

No comments:

LAPORAN
MEDIA MASSA!